Sabtu, 22 Agustus 2009

The Sandro Rayhansyah Live Report : Pameran Festival Seni dan Budaya Prancis, Galeri Nasional Indonesia

-Live Report, Pameran Festival Seni dan Budaya Prancis @ Galeri Nasional Indonesia, 5 Mei 2009-


-Efek Perut Lapar- dan -Efek Senang Sekali-

oke, ini adalah cerita kecil perjalanan awal dari minggu suci saya. Haha. Karena minggu ini akan diisi dengan gigs-gigs menarik yang tak akan saya lewatkan seumur hidup. Efek Rumah Kaca, God Bless, Changcuters, CUTS, hingga Dead Squad adalah alasan yang tepat untuk me-label minggu ini dengan nama minggu suci. Saya rasa ini tak berlebihan sama sekali, teman. haha.

Khotbah pertama jatuh di hari Selasa tanggal 5 bertempat di Galeri Nasional Indonesia, deket-deket Gambir gitu deh. Sebelum menanti waktu keberangkatan menuju tempat tujuan, hari itu FEUI dilanda dilema Regol SP (lagi dan lagi). Diawali dengan tidak mengikuti kelas asistensi AK2 yang dikarenakan oleh prinsip oppurtunity cost. Daripada saya masuk kelas bingung tidak mengerti apapun yang diajar-kan oleh asdos yang telah mengajar seakan berlari begitu jauh, sedang saya baru mulai mencari buku AK saya yang hilang ntah kemana semenjak abis UTS, membuat saya berpikir lebih baik saya belajar merangkak sendiri dulu memmpelajari pelajaran yang tertinggal jauh. Namun sayang prinsip ini tidak berjalan dengan baik, sebagai trade-offnya saya malah kerjabakti membersihkan kantor AIESEC. haha tak apa lah. Lanjut dengan kepanikan regol bodoh ditemani Gonjo dengan bolak balik FE-Rektorat-Fe hingga akhirnya pemberhentian terakhir di fakultas psikologi yang menjawab semua permasalah Regol. haha sudahlah, Regol bukan jaminan A pastinya.

Oke enough dengan semua ini, toh tak ada manfaatnya juga saya bercerita panjang lebar tentang kejadian hari itu, selaen kunjungan saya ke GNI malam itu untuk membagi pengalaman saya di Pameran Kuliner dan apa yang sebenernya saya sendiri tak begitu mengerti judulnya apa haha. Pertama, saya cukup kaget ternyata pengunjung yang hadir malam itu cukup rame. saya rasa memang cukup banyak orang yang tertarik denga tipikal pameran seni seperti ini sehingga membuat malam ini cukup sesak audiens. Di halaman luar diisi dengan pameran kuliner khas prancis (mungkin, hehe) yang bisa dinikmati dengan gratis. Sialnya saya datang disaat disetiap meja yang tertinggal adalah sisa-sisa plastik makanan orang. Ditambah lagi dengan antrian panjang softdrink (dan oya ada cocktail juga) membuat saya yang sangat haus dan lapar semakin lesu lahir batin. tapi demi Efek Rumah Kaca, tak apalah haha.

Firasat buruk terusik ketika saya lihat di depan tenda ada panggung mini, bahkan mini sekali menurut saya hanya sekitar 2x4 meter mungkin kalo diukur-ukur. Saya membayangkan jangan-jangan Efek Rumah Kaca bakal manggung disini nih, persis seperti panggung kondangan di RT-RT, bahkan lebih minim. Firasat ini makin menjadi-jadi ketika melihat Gibson-nya Cholil sudah dipajang siap dimainkan diatas panggung. Merasa malas untuk melanjutkan firasat dan pikiran ini, saya lebih memilih untuk masuk ke gedung untuk melihat pameran yang lain. Hehe.

Terlihat ruangan luas yang berisi berbagai macam karya, dari mulai lukisan hingga kerajinan hingga suatu bentuk karya yang saya sendiri bingung untuk menyebutnya ini itu semua jenis apa ya haha. Saya bisa bilang karya-karya disini post-modern semua, bukan pameran-pameran lazim yang saya pernah lihat. Anda tak akan menemukan lukisan besar bergambarkan SBY dan Nyonya disini bersama keluarganya. Cukup menarik, sayang saya bukan seorang pemerhati seni seperti ini sehingga saya tak bisa berkomentar banyak. Ditambah dengan kebodohan tak membawa kamera, dan hape yang berkamera. Sayang sekali, momentum seperti ini tak terdokumentasi kan haha.

Tiba-tiba dari luar saya mendengar nyanyian. Sekejap kelima indra saya langsung merangsang sensor otak saya untuk berpikir "Ini Tubuhmu membiru..Tragis, Album Kamar Gelap,album kedua,track pertama, rilis 19 Desember 2008, Efek Rumah Kaca!". haha. Saya langsung keluar menyambut konser yang ternyata telah dimulai.

Ternyata dugaan saya benar, Efek Rumah Kaca manggung di stage kecil mirip dengan stage kondangan yang saya deskripkan di atas, plus minim sound system, oya dan plus noise di speaker kanan panggung yang mengganggu. Tapi sudahlah, kapan lagi saya melihat konser ERK jarak dekat gini, begitu intim toh. Haha. Terlihat beberapa groupis ERK yang duduk menikmati selama konser berlangsung. Sepanjang konser saya bertemu dengan beberapa orang-orang yang saya kenal dari MINUS and Clinic 2009 (event seminar-clinic music terhebat abad ini) , saya sempat menyapa mas Bin Harlan (manajer ERK), Indra Ameng (manajer White Shoes), dan mas Iman Fattah (Zeke and The Popo) -yang saya tak sempat sapa karna beliau terlihat begitu sibuk dengan kameranya, hehe-

Di awal Cholil sempet berkata " ini akan jadi konser yang lumayan panjang", suatu pertanda yang bagus bagi saya yang baru pertama kali melihat mereka main live dengan jarak begitu dekat seperti ini. Repertoar-repertoar dari album pertama dan terbaru dimainkan dengan begitu baik oleh mas Cholil,dkk. Mulai "Banyak Asap di Sana", "Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa", "Menjadi Indonesia", hingga kejadian lucu di "Laki-Laki Pemalu". Cholil berkata "Sok-sok pake kord-kord aneh jadinya salah-salah" yang namun tetap diberi tepuk-tangan meriah oleh semua penonton yang hadir. Lalu lagu "Desember" yang berhasil menimbulkan koor nyanyian kecil para audiens, dan ditutup dengan medley klimaks "Balerina"-"Mosi Tidak Percaya". Sedikit notes untuk "Mosi Tidak Percaya", lagu ini dibawakan dengan luar biasa oleh ERK. Cholil berteriak "Kalau kami tak percaya, lantas kau mau apa?" dengan lantang, diringi oleh dentuman bass Adrian, dan hentakan drum Akbar yang semakin melupakan kodrat bahwa statement awal mereka adalah sebagai band Pop. Singkat kata, "Mosi Tidak Percaya" menutup konser dengan mantap.

Berdiri kurang lebih 50 menit, dengan kondisi keadaan belum makan dari siang, adalah kondisi fatal yang menyerang begitu konser selesai. Tapi semua ini jika kita menggunakan konsep ekonomi yang saya jabarkan di atas, tak ada apa-apanya dengan konser intim bersama ERK, dan kaos ERK ekslusif yang sudah lama saya cari-cari.

Oya, spesial thanks untuk bro haris, dan bro manda yang ikut serta bersama-sama menikmati pameran dan gigs ini! dan juga buat pinjaman uangnya tentunya! haha.

\m/ !




Tidak ada komentar:

Posting Komentar