Sabtu, 22 Agustus 2009

The Sandro Rayhansyah Review : The S.I.G.I.T - Hertz Dyslexia


Artist : The S.I.G.I.T
Album : Hertz Dyslexia
Year : 2009
Score : 8 of 10



The S.I.G.I.T punya segalanya. Mereka adalah bentuk paling realistis dari sebuah image band rock yang benar-benar keren. Quartet asal Bandung ini bukanlah band rock 'n' roll murahan yang biasa terjebak dalam pola lagu 3 kord yang itu ke itu saja. Melalui Hertz Dyslexia, The S.I.G.I.T membuktikan bahwa mereka adalah band yang tidak takut untuk melawan apapun dan siapapun, entah itu arus industri, trend, bahkan fans mereka sendiri. Armada rock terbaik Indonesia saat ini terlihat sangat percaya diri dan tidak ragu-ragu memberi sedikit 'shock terapi' kepada semua Insurgent Army, melalui 7 amunisi killer songs di mini album bertajuk "Hertz Dyslexia" ini.

"Hertz Dyslexia" bisa dibilang adalah jembatan menuju perpisahan dari musikalitas garage-rock ala The S.I.G.I.T yang sing-along penuh hook di "Visible Idea of Perfection" menuju ke suatu bentuk rumusan garage rock yang lebih kompleks dengan pola musikalitas yang sedikit berada di luar jalur. Mereka mengutak-atik efek, suling, hingga dawai biola, untuk mencuri pengaruh rock experimental ala flower generation tahun 67an yang diprakarsai oleh The Beatles, The Doors, hingga Velvet Underground.

Alhasil, ramuan "Hertz Dyslexia" adalah suatu formula garasi rock yang raw namun detail secara sound, dan penuh ruang eksperimen tanpa batas. Mereka bermain-main bereskperimen disini dan disana, mengambil jalur yang tak mudah ditebak, dan bersenang-senang ketika penggemar lama mulai mengerutkan dahi ketika mendengar "Midnight Mosque Song" yang beratmosfer psikedelik hingga shoegaze, "Money Making" yang interlude-oriented dengan riff gitar turunan "Communication Breakdown" ala Led Zeppelin, hingga "The Party" yang sangat kick'ass-hard rock. Coba simak juga "Only Love Can Break Your Heart" yang akan mengisi sekaligus memperkaya repertoir mereka yang kekurangan stok lagu ballad romantis.

Mengutip kalimat Rekti sewaktu konser launching EP ini 20 Juni lalu, "Selamat datang di Dyslexia, ketika uang dan politik tiada artinya". The S.I.G.I.T membuat wacana politik dan uang di "Hertz Dyslexia" semakin terdengar kontekstual dengan segala kenyataan akan keadaan kondisi sosial-politik Indonesia versi terkini. Simak Rekti berteriak tentang doktrin menyembah uang di "Money Making", setan kapitalis di "Bhang", hingga mengacungkan jari tengah pada setiap partai politik yang ada di "The Party".

The S.I.G.I.T tidak hanya berani melawan arus, tapi mereka juga membuat orang terpengaruh untuk mengikuti arus mereka. Dan "Hertz Dyslexia" adalah sebuah attitude, pembuktian, dan langkah berani tanpa peduli setan akan apapun, sebuah deklarasi totalitas akan karya atas nama idealisme. Apalagi album ini dipackage dengan bonus DVD Live Sold Out mereka pada tahun 2006 kemarin di AACC, Bandung. Praktis menjadikan paket hemat "Hertz Dyslexia" ini sebagai kombo yang tak terelakkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar